Minggu, 28 Desember 2014

I S B D



1. Fisis Posibilisme
Faham ini mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang berakal. Dengan kemampuan akalnya itu manusia mampu merespon apa yang diberikan oleh alam. Pada faham ini juga disebutkan bahwa alam tidak selamanya mampu mendikte setiap kehidupan dan aktivitas manusia, namun alam memberikan berbagai alternatif (pilihan) dan manusia menanggapi setiap pilihan yang diberikan oleh alam tersebut. Beberapa pengikut faham ini adalah :
a.       EC Sample
EC Sample awalnya merupakan pengikut dan pendukung faham fisis determinisme. Dia merupakan anak buah dan muridnya dari Ratzel. Menurut pandangannya, alam bukan merupakan faktor penentu, namun hanyalah sebagai faktor pengontriol bagi aktivitas manusia. Alam memberikan banyak peluang dan kemungkinan-kemungkinan yang direspon manusia untuk menentukan unsur-unsur kebudayannya. Para ahli geografi terkadang menyebut faham ini dengan istilah lain yaitu faham fisis probabilisme.
b.      Paul Vidal de la Blache (1845 – 1919)
Paul Vidal de la Blache merupakan geograf dari Perancis. Menurutnya alam tidak lagi menentukan, melainkan proses produksi (genre de vie) yang dipilih manusia sebagai pilihan dari alternatif-alternatif yang diberikan oleh alam berupa tanah, iklim, dan ruang di suatu wilayah. Sebagai contoh bahwa aktivitas manusia di sekitar lingkungan pantai, menurut faham determinisme, dipastikan sebagai nelayan. Namun bagi faham posibilisme disebutkan bahwa bentukan pantai dapat berupa bentukan pantai yang landai, agak curam, dan sangat curam (cliff), berawa, dan yang memiliki continental shelf yang panjang. Respon mata pencaharian manusia terhadap bentukan lingkungan pantai akan beragam, misalnya menjadi nelayan, petambak udang atau garam, petambak rumput laut, bahkan bersawah pada wilayah pesisir atau muara sungai.
Kemampuan manusia dalam menanggapi alam tidak terlepas dari pengunaan teknologi yang digunakannya. Dengan kemampuan penciptaan teknologi oleh manusia, menjadikan hidup manusia semakin mudah dan ringan. Keberhasilan manusia dalam menerapan teknologi, menjadikan bahwa teknologi menjadi tumpuan bahkan keyakinan sebagai tumpuan untuk pememnuhan kebutuhan hidup.
      Contoh manusia mempengaruhi alam dari sisi positifnya adalah manusia membuat sengkedan di daerah pegunungan agar tidak terjadi longsor. manusia melakukan reboisasi atau penghijauan kembali di jalan - jalan untuk menggantikan pohon - phon yang telah di tebang. Sedangkan pengaruh manusia kepada alam  dari sisi negatifnya dapat dilihat dari kebiasaan sehari - hari yang dilakukan manusia seperti manusia dapat melakukan penebangan hutan yang dapat menyebabkan kebanjiran, kebiasaan manusia menghisap asap rokok serta asap dari kendaraan yang berpengaruh kepada lingkungan sekitar. contoh lain adalah kebiasaan manusia membuang sampah plastik di sembarang tempat, hal itu dapat menyebabkan kebanjiran dan menyebabkan polusi terhadap tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar